Ketika Sahabat Sangat Menyakitkan

Apakah begini sahabat itu..?
Menyakitkan…..

Semenjak kejadian itu dan juga itu , kini aku semakin tau perasaan dan sikap dia sama aku. Dia ga lagi seperti yg dulu aku kenal. Sangatlah berbeda. Dia mengabaikan aku begitu saja. Seolah-olah dia ga mengenal aku lagi.

Empat hari yg lalu dia masih sempat sms aku. Dia sms dengan nomor barunya.

“hai kak.. Lagi pa ?”. Tanya dia.

“siapa yah..?”. Tanya aku balik.
Karna aku memang ga tau itu sms dari siapa. Yg masuk nomor baru.

“ini aku, Vina(nama samaran)”. Jawab dia.
Dengan rasa kaget, lalu aku balas sms dia. “owh.. Kamu.. Ada apa ya.. Tumben nih sms.. Kamu kemana aja..?”.
“maaf kak.. Kalau selama ini aku ga pernah balas sms kakak dan cuekin kakak. Sekarang vina lagi ada masalah..”. Jelas vina.

Terus aku balas smsnya lagi. “tolong kamu rubah sifatmu itu. Aku ga suka kamu seenaknya mainin aku kayak gini. Aku emang cuma sahabat kamu, tapi kalau kayak gini caranya mending aku jauhin kamu. Aku ga tau salah aku tuh di mana. Tolong kasih tau. Aku rasa kamu tuh cuman manfaatin aku aja. Kamu datang cuma ada maunya aja. Dan pergi begitu aja. Sedangkan saat aku butuh kamu, kamu ga pernah ada. Bahkan nomormu sering ga aktif. Apa ini yg namanya sahabat ?. Kemana persahabatan kita dulu, yg udah kita jalani dengan baik. Sekarang semuanya sudah berubah. Yg dulu hilang sudah”.

Aku merasa kesal sama dia. Dia ga pernah hargai aku dan persahabatan ini. Dia hanya sibuk dengan dirinya sendiri. Padahal di sini aku sangat merindukan dia. Tapi dia menghilang gitu saja.

Terus terdengar hapeku berdering lagi. Isinya balasan sms dari vina.
“maaf kak. Tapi sekarang vina lagi ada masalah. Vina pegen cerita sama kakak. Tapi ga disini. Nanti kalau kita ketemu”. Jawab vina dan tak menghiraukan sms panjangku tadi.

Aku merasa kesal. Tak sedikitpun dia merespon sms panjangku tadi. Dia tetap membahas masalah dia.

Dengan sangat kesal akupun membalas sms dia. “TERSERAH”.

Lama tak ada lagi sms dari dia. Dan sampai sekarang dia ga pernah lagi sms aku. Bahkan aku coba hubungin nomornya tapi ga aktif. Dan aku ga tau lagi kabar dia.

Aku terus berfikir, kenapa dia jadi begini. Sikapnya yg mendadak mengindar dari aku. Dia mengabaikan aku begitu saja.
Aku merindukan kamu yg dulu. Aku merindukan saat kita tertawa bareng. Aku merindukan saat kamu meculik aku ke lapangan buat dengerin curhatan kamu. Aku merindukan curhatan-curhatan kamu. Aku merindukan suaramu, kanu menyanyikan sebuah lagu di depanku. Aku sangat merindukan semua itu.

Hari ini aku ga sengaja melihat dia. Dari kejauhan aku melihat dia sedang berjalan menuju sebuah warung. Ingin sekali aku menyapa dan berlari menghampiri dia. Tapi semua itu terhalang oleh ego dan rasa kesalku sama dia. Membuat aku membatalkan semua itu. Aku hanya memperhatikan dia dari jauh.

Tak lama dia keluar dari warung itu dan berjalan ke arah jalan. Kayaknya dia tau kalau aku ada di sini. Aku sempat melihat matanya melirik ke arahku. Tapi, tak sedikitpun dia menoleh ke arahku. Apalagi buat menyapa aku. Sepertinya dia benar2 marah sama aku. Terlihat dari sikapnya yg cuek sama aku.

Aku ga tau, sampai kapan dia akan begini terus. Sedangkan aku ga tau apa salahku sehingga membuat dia jauh dariku.

Aku akan terus menunggu kamu buat berubah lagi seperti dulu. Aku akan terus mencari apa kesalahanku.

Aku kira sahabat bisa selamanya. Tapi lebih menyakitkan daripada cinta…